Day 3 - Mungkin dalam Dunia Penuh Kemungkinan

Hijau, jingga, merah muda, biru, ungu. Gelas-gelas penuh warna sekali lagi menjadi teman si jingga sore. Dari tumpukan yang bagai menara, mereka dijejerkan rapi di atas meja. Teh hangat yang berada dalam kesetimbangan fasa cair-uap tertuang setengah penuh pada tubuh mereka. Bersama-sama, mereka menjadi saksi bisu keramaian sore ini. “Wah, sore teramai hingga saat ini.” kata salah satu gelas itu.

Maghrib. Saat di mana lingkaran penuh matahari tepat tenggelam di bawah horizon. Masjid Salman begitu penuh. Jama’ah menyerbu dari segala penjuru. Beruntung ini bukan perang. Panitia P3R Salman dengan penuh semangat mengontrol keramaian ini, menata posisi insan-insan agar semua dapat melaksanakan sholat maghrib berjamaah.

Isya’. Kala di mana semburat di barat benar-benar lenyap. Gelap langit yang kini menjadi saksi tumpahnya manusia dari dalam gelas yang disebut Masjid Salman ITB. Ramai yang bukan hanya ramai, tapi lebih ramai. Namun, bagaimana pun ramainya, bukan tak mungkin para pejuang P3R menciptakan kondisi yang sesuai. Allah memang tak pernah berkata bahwa besok akan lebih ramai. Tapi mereka tetap siap menjalankan misi dengan kondisi ini. Pasukan karpet dikerahkan dari benteng yang disebut GSG, dilengkapi dengan spanduk tak terpakai. Mereka membalut lantai agar nyaman menjadi tempat sujud bagi jama’ah.

Berbagai kombinasi kejadian mungkin dalam dunia ini. Karena dunia ini penuh akan ketidakpastian. Bagaimana pun, Salman akan selalu melayani.

#RamadhanInspiratif

#Challenge

#Aksara